3 Petunjuk Secara Islam dalam Memilih Perempuan/Lelaki yang Baik Dijadikan Pendamping Hidup Dengan Hadits yang mendukungnya

pas hidp

Terkadang kita takut untuk memilih mana yang terbaik untuk menjadi pasangan hidup kita tapi sebenarnya pertunjuk itu sudah diajarkan oleh Nabi Muhammad bertahun tahun yang lalu , Maka dari itu kita perlu belajar dan memahami ilmu yang di tingalkan Nabi Muhammad. Adapaun 3 Petunjuk itu adalah :

  1. Beragama yang baik, diharapkan calon pendamping hidup kita nantinya mengerti agama karena dengan mengertinya agama dia tau mana yang baik dan mana yang buruk. Ada hadits mengatakan : Perempuan dinikahi karena empat faktor. Karena hartanya, nasabnya, kecantikannya dan karena agamanya. Maka menangkanlah wanita yang mempunyai agama, engkau akan beruntung(H.R. Bukhari dan Muslim). Catet ia “engkau akan BERUNTUNG” coba bayangkan, gimana kalo pendamping hidup kita ga bener (misalnya suka mukul ,selingkuh,judi ,mabok, pergi sama orang lain yang bukan muhrimnya) pasti sakit rasanya ia, Maka dari itu mencari Agamanya lebih baik apalagi kalo ditambah satu keriteria lg dari 4 itu tambah-tambah deh Beruntungnya.
  2. Akhlak yang baik, kenapa sih Akhlak? ga semua orang beragama bisa memiliki akhlak yang baik karena akhlak itu cerminan diri kita terhadap lingkungan ,dimana menjadi kebiasaan yang menjadi tabiat dan ini susah dirubah.
  3. Taat pada orang tua, orang tua adalah segalanya bagi kita krn merekalah yang membesarkan kita dari kecil dan merekalah orang yang benar benar menyayangi kita dengan sepenuh hati makanya patuh pada orang tua(patuh pd hal yang baik ia 🙂  adalah keajiban dari seorang anak. Jika dia patuh pada kita InsyaAllah dia juga akan patuh juga pada kita nantinya 🙂 .

Ada beberapa hadits yang bagus untuk memilih pasangan hidup :

  • “Jauhilah olehmu khadraauddiman!” Rasulullah ditanya: “Wahai Rasulullah, apakah khadraauddiman itu?” Sabdanya: “Wanita cantik di lingkungan yang buruk.” (H.R. Daraquthni, Hadits lemah)
  • “Perbuatan manusia yang pertama kali dihisab pada hari kiamat kelak adalah shalatnya. Bila shalatnya baik, dia akan beruntung dan selamat. Akan tetapi, bila shalatnya tidak benar, dia akan gagal dan merugi. Jika ada yang kurang sedikit dari kewajiban yang dilakukannya, kelak Tuhu yang Maha Gagah dan Maha Mulia akan berfirman: ‘(Wahai Malaikat), perhatikanlah apa hamba-Ku ini melakukan shalat sunnah sehingga dapat menyempurnakan kekurangannya dalam melakukan shalat wajib, kemudian semua amalnya akan dihisab dengan cara seperti ini.'” (H.R. Tirmidzi, Hadits hasan)
  • “Wahai Jabir, apakah nanti kamu akan kawin?” Saya menjawab: “Ya, wahai Rasulullah.” Sabdanya: “Dengan janda atau perawan?” Saya menjawab: “Janda.” Sabdanya: “Mengapa bukan perawan, supaya kamu dapat bergurau dengannya dan ia pun dapat bergurau denganmu?” Saya menjawab: “Sesungguhnya bapakku telah wafat saat perang Uhud, sedangkan beliau meninggalkan tujuh anak perempuan kepada kami. Oleh karena itu, aku menikah dengan seorang janda perempuan yang ‘mumpuni’, ia dapat mengasuh mereka dan melakukan kewajiban terhadap mereka.” Sabdanya: ” Engkau benar, insya Allah.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
  • Q.S. At-Tahriim ayat 11:
    “Allah menjadikan istri Fir’aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman ketika ia berkata: ‘Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam syura; dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya; dan selamatkanlah aku dari kaum yang dzalim'”.
  • Q.S. An-Nisaa’ ayat 3 :
    “Jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi, …”
  • Q.S. An-Nisaa’ ayat 34:
    “…Oleh sebab itu, wanita yang shalih ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara (dirinya dan harta suami) ketika suaminya tidak ada, karena Allah telah (menyuruh) memeliharanya…”
  • “Sebaik-baik istri yaitu yang meyenangkanmu ketika kamu lihat; taat kepadamu ketika kamu suruh; menjaga dirinya dan hartamu ketika kamu pergi”.
    (H.R. Thabarani, dari ‘Abdullah bin Salam)
  • “Wanita-wanita yang gemar minta cerai dan wanita-wanita pesolek (di luar rumah) adalah wanita-wanita munafik”. (H.R. Abu Nu’aim)
  • “Ada empat perkara, siapa mendapatkannya berarti kebaikan dunia dan akhirat, yaitu hati yang selalu bersyukur, lisan yang selalu berdzikir, bersabar ketika mendapatkan musibah, dan perempuan yang mau dikawini bukan bermaksud menjerumuskan (suaminya) ke dalam perbuatan maksiat dan bukan menginginkan hartanya.” (H.R. Thabarani, Hadits Hasan)
  • “Sesungguhnya wanita yang membawa berkah yaitu bilamana ia mudah dilamar, murah maskawinnya, dan subur peranakannya.” (H.R. Ibnu Hibban, Hakim, dan lain-lain, dari ‘Aisyah).
  • Q.S. An-Nisaa’ ayat 4 : “Berikanlah maskawin kepada wanita (yang kamu nikahi) dengan maskawin yang menyenangkan …”

Segitu dulu ia Maaf kalo ada salah,Salah semua ada disaya yang benar hanya ada di Allah. Assalamuala`ikum.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top